Rabu, 18 Oktober 2017

Hak Cuti Karyawan



Rangkuman Regulasi Hak Cuti Karyawan
Gingin Ginanjar

UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.,
Ada tujuh hak cuti yang wajib Anda ketahui dan peroleh.

1. Hak Cuti Tahunan
Setiap tenaga kerja berhak memperoleh 1 hari cuti dalam sebulan atau 12 hari dalam setahun. Jenis cuti karyawan ini disebut cuti tahunan yang diatur dalam pasal 79 dan 84 UUK Nomor 13 Tahun 2003. Berikut beberapa pertanyaan terkait cuti tahunan.
Apa syarat mengajukan cuti tahunan?
Anda memperoleh sekurang-kurangnya 12 hari cuti tahunan jika Anda telah bekerja minimal 1 tahun atau 12 bulan secara terus-menerus di perusahaan.
Namun, ada pula perusahaan yang memberi hak cuti tahunan kepada karyawan walaupun masa kerjanya belum 12 bulan. Adalah wewenang setiap perusahaan untuk mengatur hak cuti tahunan karyawan lebih lanjut dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama dan kesepakatan antara pengusaha dan karyawan.
Apabila Anda memiliki sisa cuti beberapa hari di akhir tahun, apakah bisa diakumulasikan ke tahun berikutnya?
Perusahaan memiliki aturan masing-masing tentang perhitungan hak cuti tahunan untuk karyawannya. Hal ini diatur dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. Ada perusahaan yang menambahkan sisa cuti tahun lalu dengan tahun ini, ada juga yang menghanguskan sisa jatah cuti.
Selain itu, ada pula perusahaan yang memberikan kompensasi sejumlah uang sesuai dengan sisa cuti karyawannya. Akan lebih baik jika Anda bertanya kepada bagian SDM di perusahaan Anda tentang perhitungan hak cuti karyawan.

2. Hak Cuti Sakit
Apabila sakit, Anda berhak mendapatkan cuti. Sakit yang dimaksud di sini adalah sakit menurut keterangan dokter. Jadi, Anda juga harus menyertakan surat keterangan dokter apabila hendak memperoleh cuti sakit.
Selain itu, jika Anda adalah karyawan perempuan, Anda memperoleh hak cuti sakit apabila Anda sedang menstruasi. Hak cuti menstruasi ini pun telah tercantum dalam Undang-undang Ketenagakerjaan.
Apa syarat mengajukan cuti sakit?
Jika Anda sakit baik itu karena menderita sebuah penyakit atau kecelakaan di luar kantor atau saat Anda bekerja, Anda berhak mengajukan surat permohonan cuti sakit yang disertai dengan surat keterangan dokter. Lama masa cuti sakit disesuaikan dengan waktu istirahat yang disarankan oleh dokter dalam surat keterangan tersebut.
Berapa lama cuti sakit pada saat haid/menstruasi?
Di dalam pasal 81 ayat (1) tertulis jelas bahwa karyawan perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid. Namun, pelaksanaannya tetap diatur lebih lanjut dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
Apakah cuti sakit berpengaruh terhadap cuti tahunan?
Keterkaitan antara cuti sakit dan cuti tahunan seharusnya diatur secara jelas oleh perusahaan. Apabila Anda ingin tahu apakah cuti sakit berpengaruh terhadap cuti tahunan, Anda dapat melihat kembali peraturan perusahaan, perjanjian kerja atau surat kesepakatan bersama yang telah Anda miliki. Pada dasarnya, hal ini kembali pada kesepakatan antara perusahaan dengan karyawan untuk memberlakukan cuti sakit ke dalam cuti tahunan atau tidak.

3. Hak Cuti Bersalin atau Melahirkan
Karyawan perempuan berhak mendapatkan cuti bersalin atau melahirkan. Cuti ini diambil sebelum, saat dan setelah melahirkan. Hak cuti melahirkan diberikan agar karyawan perempuan agar dapat mempersiapkan diri sebelum proses melahirkan dan dapat merawat anak dengan baik setelah melahirkan.
Berapa lama masa cuti melahirkan?
Di dalam pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Ketenagakerjaan disebutkan bahwa karyawan perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan.
Selanjutnya, pada ayat (2) disebutkan Pekerja/buruh perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan.
Apakah cuti tahunan mengurangi jatah cuti melahirkan?
Cuti hamil merupakan perlindungan bagi karyawan perempuan sedangkan cuti tahunan adalah hak bagi karyawan laki-laki dan perempuan. Cuti tahunan dan cuti melahirkan adalah 2 hak yang seharusnya diperoleh karyawan perempuan. Apabila Anda telah mengambil cuti tahunan, Anda pun tetap dapat mengambil cuti melahirkan. Jadi, cuti tahunan seharusnya tidak mengurangi jatah cuti melahirkan.

4. Hak Cuti Besar
Cuti besar disebut juga istirahat panjang. Istirahat panjang ini diperuntukkan bagi Anda yang loyal bekerja selama bertahun-tahun di perusahaan yang sama. Namun tidak semua perusahaan memberikan cuti besar kepada karyawannya. Cuti besar hanya dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu saja. Sebelum Anda merencanakan liburan, Anda harus memastikan apakah perusahaan tempat Anda bekerja akan memberi cuti besar atau tidak.
Kapan Anda mendapat hak cuti besar?
Setelah Anda memiliki masa kerja selama 6 tahun, Anda berhak mendapatkan cuti besar atau istirahat panjang. Anda dapat mengajukan istirahat panjang pada tahun ke-7 dan ke-8 masing-masing selama satu bulan.
Apakah hak cuti besar bisa gugur?
Apabila Anda tidak mengajukan cuti besar 6 bulan setelah hak istirahat panjang itu timbul, maka hak Anda dinyatakan gugur. Jadi segera ajukan cuti besar setelah hak itu muncul.

5. Hak Cuti karena Alasan Penting
Apabila Anda tidak bekerja karena suatu alasan penting, Anda berhak mengajukan cuti. Anda berhak atas cuti tidak masuk kerja karena halangan dan tetap dibayar penuh. Alasan atau keperluan penting yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Pekerja menikah, dibayar untuk 3 (tiga) hari; Menikahkan anaknya, dibayar untuk 2 (dua) hari; Mengkhitankan anaknya, dibayar untuk 2 (dua) hari; Membaptiskan anaknya, dibayar untuk 2 (dua) hari; Istri melahirkan/mengalami keguguran kandungan, dibayar untuk 2 (dua) hari; Suami/istri, orang tua/mertua, anak atau menantu meninggal dunia, dibayar untuk 2 (dua) hari; Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk 1 (satu) hari.
Apabila Anda memiliki keperluan penting seperti disebutkan di atas, ajukan permohonan cuti sesuai dengan jumlah hari yang telah diitentukan. Jika hari yang Anda ajukan melebihi ketentuan, mungkin hal itu akan mempengaruhi cuti tahunan Anda. Tanyakan lebih lanjut kepada pihak SDM atau pejabat di perusahaan Anda.

6. Hak Cuti Bersama
Cuti bersama merupakan hak cuti karyawan yang diatur pula oleh pemerintah untuk keperluan masyarakat luas. Cuti bersama diberikan pada hari kurang efektif di antara libur, akhir pekan atau hari raya besar keagamaan atau peringatan hari besar nasional.
Apakah cuti bersama berpengaruh terhadap cuti tahunan?
Perhitungan cuti bersama juga diatur dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor SE.302/MEN/SJ-HK/XII/2010 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Cuti Bersama di Sektor Swasta. Di dalam surat edaran tersebut, ditulis bahwa cuti bersama merupakan bagian dari pelaksanaan cuti tahunan.
Jadi, jika Anda bekerja pada hari-hari cuti bersama, hak cuti tahunan Anda tidak akan berkurang. Namun, apabila Anda memilih untuk libur, hal ini akan mengurangi hak cuti tahunan Anda.
Kapan cuti bersama dilakukan?
Cuti bersama bersifat fakultatif dan pelaksanaannya diatur berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dengan karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan operasional perusahaan. Jadi, ada kemungkinan Anda tidak libur saat cuti bersama karena sifatnya fakultatif tersebut.

7. Upah atau Gaji pada Masa Cuti
Salah satu pasal yang mengatur tentang upah atau gaji karyawan adalah pasal 93 Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Di dalam pasal ini disebutkan bahwa upah tidak dibayar apabila karyawan tidak melakukan pekerjaan.
Dalam kondisi apa Anda tetap dibayar oleh perusahaan walaupun tidak masuk kerja?
Perusahaan tetap berkewajiban membayar Anda jika Anda sakit (berdasarkan keterangan dokter), sakit karena menstruasi. Selain itu, Anda akan tetap dibayar apabila tidak masuk karena karena menikah, menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan, suami/isteri/anak/menantu/orang tua/mertua/anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia.
Apabila Anda menjalankan kewajiban terhadap negara, melaksanakan ibadah, atau menyelesaikan tugas pendidikan dari perusahaan Anda, Anda seharusnya tetap dibayar walaupun Anda tidak masuk kerja.
Bagaimana pengaturan upah karyawan yang mengambil cuti sakit?
Apabila karyawan mengambil cuti sakit, perusahaan tetap harus membayar karyawannya. Untuk 4 bulan pertama, karyawan dibayar 100% upah penuh. Apabila masih sakit, upah akan dibayarkan sebesar 75% untuk 4 bulan kedua.
Jika karyawan tak kunjung sembuh setelah 8 bulan, maka karyawan tersebut berhak memperoleh upah sebesar 50% dari upah penuhnya. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% dari upah sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.
Apa yang dimaksud dengan upah penuh?
Apabila sedang mengambil cuti, Anda berhak atas upah penuh. Dalam hal ini adalah gaji pokok dan tidak termasuk tunjangan-tunjangan yang diperhitungkan berdasarkan kehadiran Anda di tempat kerja per hari seperti tunjangan makan, transportasi dan lain sebagainya.
Jadi, sebelum mengajukan cuti, baca kembali Perjanjian Kerja Bersama atau Peraturan Perusahaan tempat Anda bekerja. Gunakan UUK Nomor 13 Tahun 2003 sebagai panduan Anda. Kemudian ajukan surat permohonan cuti untuk mengambil hak cuti Anda sebagai karyawan.

Tabel Equality Untuk Nilai Arisan


TABEL ARISAN SESUAI MANFAAT DAN KESEIMBANGAN WAKTU TERHADAP NILAI UANG





T 'Q   @ per bulan/Indeks  N / 2 = mid Key Add/Att Nilai Diterima
1                               250,000 -6        (225,000)                     2,775,000
2                               250,000 -5        (187,500)                     2,812,500
3                               250,000 -4        (150,000)                     2,850,000
4                               250,000 -3        (112,500)                     2,887,500
5                               250,000 -2          (75,000)                     2,925,000
6                               250,000 -1          (37,500)                     2,962,500
7                               250,000 1            37,500                     3,037,500
8                               250,000 2            75,000                     3,075,000
9                               250,000 3          112,500                     3,112,500
10                               250,000 4          150,000                     3,150,000
11                               250,000 5          187,500                     3,187,500
12                               250,000 6          225,000                     3,225,000
         
                            3,000,000      
  8%      
                                225,000      
x                                 37,500      
Xt'q        

Sukses Akreditasi RS Versi 2012

Sukses Akreditasi RS Versi 2012


Apa itu Akreditasi?
Suatu pengakuan yang diberikan pemerintah kepada RS karena telah memenuhi standar yang ditentukan. 
Tujuan Akreditasi :
  1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan  pelayanan kesehatan
  2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan  RS danSDM di RS
  3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan  RS
  4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien,masyarakat, dan SDM  RS 
Manfaat Akreditasi
  1. Terbentuknya budaya mutu dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien sesuai standar di RS
  2. Terlindungainya pasien/masyarakat dari layanan kesehatan yang tidak bermutu
  3. Sebagai salah satu syarat peningkatan kelas RS
  4. Peningkatan kesejahteraan rumah sakit 
Apa yang harus diAkreditasi di RS ? 
Akreditasi RS versi 2012 terdapat 15 bab/kelompok kerja (Pokja), 323 standar dan  1218 elemen penilaian (EP), antara lain :
NO
BAB/POKJA
STD
EP
1
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
6
24
2
Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
30
100
3
Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
7
28
4
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
23
88
5
Sasaran Millenium Development Goals (MDGs)
3
19
6
Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
23
85
7
Asesmen Pasien (AP)
44
184
8
Pelayanan Pasien (PP)
22
74
9
Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
14
51
10
Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
21
84
11
Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
28
109
12
Kualifikasi dan Pendidikan  Staff (KPS)
24
99
13
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
24
83
14
Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)
27
98
15
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
27
92

Bagaimana proses penilaian Akreditasi di RS ?
Proses penilaian akreditasi meliputi :
A.       Sumber data :
  1. Wawancara :  Pada pimpinan RS Pada staf RS Pada pasien dan keluarga (minimal 4)
  2. Observasi : Fasilitas, alat, prosedur tindakan, dll
  3. Kelengkapan dokumen : Kebijakan/SK, pedoman, standar prosedur operasional (SOP)/Protap, bukti pelaksanaan kegiatan, program kerja, laporan harian, laporan bulanan/harian, dll. 
B.        Cara penilaian :
  1. Tim penilai (surveyor) akan berada di RS selama ± 3 hari yang terdiri dari 3 orang (manajemen, medis dan keperawatan)
  2. Pimpinan RS mempresentasikan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS
  3. Dilanjutkan telaah dokumen, telaah rekam medik tertutup dan telaah rekam medik terbuka serta survey lapangan,
  4. Penilaian lapangan ditekankan pada telusur pasien untuk di wawancarai/ observasi langsung atas pelayanan kesehatan yang telah/sedang/akan diterima pasien.
  5. Dalam waktu yang bersamaan, kelengkapan dokumen akreditasi juga di observasi dan ditanyakan pada jajaran staf dan pimpinan RS.
  6. Temuan atas ketidaklengkapan dokumen/ kekurangan mutu pelayanan harus diperbaiki saat itu setelah mendapat rekomendasi surveyor.
  7. Telusur lingkungan terhadap fasilitas rs
  8. Telusur KPS
  9. Presentasi FMEA, Pedoman Praktik Klinis/Clinical Pathways, Risk Manajemen Dan IKP (Insiden Keselamatan Pasien)
  10. Wawancara Pimpinan
  11. Exit Conference 
C.        Hasil penilaian :
Ada 4 kriteria hasil penilaian terhadap EP :
1.      Tercapai penuh ( skor 10)
  • Melalui wawancara baik pada pasien/keluarga dan staf ditemukan jawaban “ya” atau “selalu”, atau dapat menjawab sesuai dengan konteks pertanyaan
  • Melalui observasi dokumen, ditemukan minimal 9 dari 10 dokumen yang diminta atau 90 % dokumen lengkap
  • Melalui observasi bukti pelaksanaan, kegiatan/tindakan sudah berjalan minimal 4 bulan terakhir dari masa penilaian
2.      Tercapai sebagian  (skor 5)
  • Melalui wawancara baik pada pasien/keluarga dan staf ditemukan jawaban “tidak selalu” atau “kadang-kadang”,
  • Melalui observasi dokumen, ditemukan 50 sampai 89 % dokumen yang diminta
  • Bukti dipenuhinya persyaratan  hanya  dapat ditemukan di sebagian  daerah/unit kerja dimana persyaratan harus ada
  • Kebijakan/prosedur dapat dilaksanakan tetapi tidak dapat dipertahankan
  • Melalui observasi bukti pelaksanaan, kegiatan/tindakan sudah berjalan 1 - 3 bulan terakhir dari masa penilaian
3.      Tidak tercapai (skor 0)
  • Melalui wawancara baik pada pasien/keluarga dan staf ditemukan jawaban “jarang” atau “tidak pernah”,
  • Melalui observasi dokumen, ditemukan <50 dari="" diminta="" dokumen="" span="" yang="">
  • Bukti dipenuhinya persyaratan  tidak   dapat ditemukan di daerah/unit kerja dimana persyaratan harus ada 
  • Kebijakan/proses  ditetapkan tetapi tidak dilaksanakan
  • Melalui observasi bukti pelaksanaan, kegiatan/tindakan sudah berjalan hanya ≤1 bulan terakhir dari masa penilaian
4.      Tidak dapat diterapkan
Sebuah EP dinilai “tidak dapat  diterapkan” jika persyaratan dari EP tidak dapat diterapkan di RS (contohnya, RS tidak melakukan riset, tidak ada donasi organ)
Nilai skor akan diakumulasikan pada masing-masing standar yang terdapat dalam bab untuk menentukan apakah suatu standar telah mencapai batas yang telah ditentukan.
EP dinilai dalam skore, sedangkan standard dan bab/grup dinilai dalam persen (%)
Bagaimana kriteria dan katagori kelulusan Akreditasi di RS ?
Bagi RS yang telah lulus akreditasi versi 2012 akan di katagorikan ke dalam 4 tingkatan :
Pokja
Pratama
Madya
Utama
Paripurna
SKP
Tiap  BAB dan Rata-rata Grup MAYOR dg Nilai ≥ 80%
Tiap  BAB dan Rata-rata Grup MAYOR dg Nilai ≥ 80%
Tiap  BAB dan Rata-rata Grup MAYOR dg Nilai ≥ 80%
Tiap BAB dan rata-rata Grup Mayor dg Nilai ≥ 80%
HPK
PPK
PMKP
MDGs
Tiap BAB dan Rata-rata Grup MINOR dg Nilai≥ 20%
APK
AP
PP
PAB
Tiap BAB dan Rata-rata Grup MINOR dg Nilai ≥ 20%
MPO
MKI
KPS
PPI
Grup MINOR dg Nilai ≥ 20%
TKP
MFK

 Langkah menuju sukses akreditasi :
  1. Komitmen dari semua staf dan pimpinan rumah sakit terhadap akreditasi
  2. Bekerja sesuai dengan kebijakan, pedoman, dan SPO yang telah ditetapkan
  3. Senantiasa evaluasi diri untuk mutu pelayanan yang lebih baik
  4. Utamakan kepentingan & keselamatan pasien

Chapter 1: The Hidden Secrets of Trade

I. Introduction In the bustling world of global commerce, where goods and services flow across borders with the speed of light, there exists...