Senin, 08 Oktober 2018

PSIKOLOGIS PELAYANAN PASIEN

Gingin Ginanjar


Semoga anda selalu dalam keadaan sehat dan dalam lindunganNya


Kepuasan pasien kita ditentukan oleh persepsinya atas kualitas jasa dan layanan kita dalam memenuhi harapan . Pasien ini ini akan puas jika harapannya terpenuhi atau terlampaui. Apa yang membuatnya puas?


1.Hasil dari penanganan kita atas keluhan utamanya
2.Biaya dari keseluruhannya 
3.Kualitas Pelayanan
4.Faktor Emosional
5.Kemudahan.


Untuk pelayanan jasa kesehatan pemicu dari pelanggan puas adalah kualitas pelayanan. Hal ini sesuai dengan survey independen yang pernah dilakukan oleh Majalah SWA di tahun 2015. Faktor yang mempengaruhi pelanggan datang ke tempat layanan kesehatan adalah :


 Pelayanan


 Fasilitas dan


 Harga


Sedangkan  5 dimensi dari kualitas pelayanan adalah :
1.Tangibles atau tampakan dari fisik
2.Realiability atau kemampuan untuk melaksanakan dan memenuhi layanan yg dijanjikan
3.Responsiveness atau kemampuan dan kemauan untuk membantu dan memberikan layananan yg tepat
4.Assurance atau pengetahuan dan kemampuan dalam memberikan informasi dgn percaya diri
5.Empati atau perhatian dan pelayananan yg diberikan kepada pelanggan.


Dari 5 dimensi itu apa yang terpenting?
Dahulu sebelum pasien menjadi emosional,  reliability dianggap penting, sekarang pasien menjadi emosional dan yang dianggap penting adalah empati.
Menurut Daniel Goleman empati adalah salah satu kemampuan paling penting dari kecerdasan emosional seseorang. Menurutnya orang tidak hanya cukup mengetahui dan memahami emosinya, mengelola emosinya, memotivasi dirinya ,lebih dari itu ia juga harus bisa mengetahui, merasakan emosi dan perasaan orang lain.


Kemampuan yang terahkir ini yang disebut empati.


Menurut Hendrie Weisinger emosi dapat dibagi menjadi empat komponen.
1.Pikiran kita atau penilaian kognitif
2.Perubahan fisiologis atau dorongan tindakan
3.Perilaku atau kecenderungan berperilaku.
4.Hati nurani ( Konteks Emosional )


Hati nurani adalah komponen yang seharusnya menjadi dasar komponen emosi tersebut. Hati nurani yang baik akan mengantar pada niat baik yang mendasari tiap tindakan.


Niat baik inilah yang seharusnya mengarahkan pikiran hingga bermuara pada perilaku yang kita tampilkan.


Selamat berniat baik teman, semoga layanan yang kita berikan dapat memberikan kepuasan kepada pasien kita


Kamis, 30 Agustus 2018

JIKA ANDA DISOMASI




Istilah somasi kini semakin populer berkat semakin banyaknya artis atau publik figur lainnya yang gemar melayangkan somasi kepada pihak-pihak yang berseteru dengannya. Somasi merupakan istilah yang benarnya lahir dalam ranah perdata, namun saat ini penggunaanya ‘berkembang’ pada semua urusan hukum sebagai presure awal sebelum melakukan upaya hukum lainnya. Bahkan kini banyak pula yang menggunakan somasi untuk kepentingan non hukum.


Di dalam ranah perdata somasi sebenarnya digunakan untuk mengingatkan atau memperingatkan debitur yang telah ingkar janji atas pelunasan suatu hutang. Bahkan somasi ini menjadi satu tahapan yang mesti dilalui dalam sengketa hutang piutang, bahwa kreditur telah melakukan semacam penagihan kepada debiturnya.



Namun dalam hal ini ambil saja makna utama dari somasi ini, yakni memberikan peringatan. Dalam banyak hal, masyarakat kita sudah terlampau panik ketika menerima sebuah somasi. Seakan-akan telah menjadi vonis hukum, terlebih jika somasi tersebut dibuat/dikirim oleh seorang advokat yang menggunakan istilah-istilah hukum dan pasal-pasal yang mengerikan.


Jika Anda menerima somasi, bahkan yang dikirimkan oleh advokat, Anda tidak perlu panik. Ini yang harus Anda lakukan:

1.           Baca dengan seksama keseluruhan isi dari somasi. Sejauh mungkin pahami isinya dan maksud pengirim. Berikan catatan-catatan penting tentang isi somasi tersebut, bisa berupa bantahan atau jawaban;


2.          Jangan terlena dengan ancaman-ancaman maupun kutipan-kutipan pasal hukum. Bisa jadi kutipan pasal tersebut dilakukan secara sepotong-potong dan menguntungkan pengirim saja. Anda dapat menanyakan atau mengkonsultasikan kepada advokat lainnya atau kepada LBH-LBH terdekat, mengenai dasar-dasar hukum. Mintai pendapat mereka tentang isi somasi;


3.          Andat tidak sepenuhnya harus patuh terhadap isi somasi. Anda dapat membantah somasi tersebut, bisa juga mengabaikannya. Namun jika Anda berada pada posisi yang memang tidak menguntungkan secara hukum, Anda dapat mengkonsultasikan mengenai upaya apa yang mesti dilakukan;


4.          Jika Anda memutuskan untuk mengabaikannya, pastikan Anda memiliki bahan-bahan atau alat bukti yang kuat untuk menghadapi upaya hukum-upaya hukum sebagaimana diancamkan kepada Anda;


5.          Jika Anda memutuskan untuk menanggapi somasi, Anda dapat untuk sekedar membantah atau memberikan jawaban atas somasi mereka, Anda bisa juga melakukan somasi balik kepada mereka. Jika ini yang Anda lakukan, pastikan Anda memiliki back up penasehat hukum untuk mendampingi dalam konfrontasi ini;


6.          Namun jika Anda memutuskan untuk memenuhi permintaan dalam somasi, Anda dapat melakukan negosiasi kepada pengirim untuk mekanisme pemenuhan kewajiban Anda agar disesuaikan dengan kemampuan Anda;

Chapter 1: The Hidden Secrets of Trade

I. Introduction In the bustling world of global commerce, where goods and services flow across borders with the speed of light, there exists...