Potret Sholat Tahajud Generasi Rasulullah SAW
"Orang-orang
yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara
orang-orang Muhajirin dan Anshor serta orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik, Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada
Allah."(QS 9:100).
"Janganlah
kalian mencaci sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
seandainya saja salah seorang di antara kalian menginfakkan emas sebesar
gunung Uhud, maka hal itu belum bisa menyamai nilai satu atah setengah
mud dari infak yang mereka keluarkan."
HR. Bukhori (3673) dan Muslim (2540).
"Sebaik-baik
manusia adalah generasiku (para sahabat), kemudian generasi sesudah
mereka dan mereka lagi. " HR. Bukhori (3650) dan Muslim (2535).
Potret Sholat Tahajud Abu Bakr r.a
Diriwayatkan
dari Qotadah r.a, bahwa ia berkata, "Pada suatu malam, Nabi s.a.w
keluar rumah (menuju masjid), dan ternyata beliau mendapati Abu Bakr r.a
sedang mengerjakan sholat dengan merendahkan suaranya. Selanjutnya
beliau melewati Umar r.a yang juga sedang mengerjakan sholat, namun
dengan suara keras. Ketika keduanya berkumpul di sisi Nabi s.a.w, maka
beliau bertanya, ' Wahai Abu Bakr, aku tadi melewati dirimu, sedang
engkau mengerjakan sholat dengan melirihkan suaramu.' (Mengapa begitu?)
Abu Bakr menjawab, ' Ya Rosulullah, sungguh aku telah cukup
memperdengarkan munajatku kepada Allah Swt.
Potret Sholat Tahajud Robi' bin Khoitsam
Ia
adalah seorang yang selalu khusyuk, dan sangat menundukkan pandangan,
sehingga ada sebagian orang yang mengira bahwa ia buta. Ketika budak
wanita milik Ibnu Mas'ud melihatnya, maka ia berkata, "Temanmu yang buta
itu datang." Ibnu Mas'ud pun tertawa karenanya. - Shifatush Shofwah
(III/37).
Setiap
kali melihat orang ini, Ibnu Mas'ud berkata (dengan mengutip ayat
Al-Qur'an), "Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang patuh
kepada Allah. Demi Allah, seandainya Nabi Muhammad sholallahu alaihi
wasalam melihatmu, tentu beliau akan mencintaimu." - Hilyatun Aulia
(II/106).
Potret Sholat Tahajud Abu Sulaiman Ad-Daroni
Jika
malam tiba, maka Abu Sulaiman Ad-Daroni berdiri (mengerjakan sholat) di
mihrobnya. Jika ia tak kuasa menahan kantuk, maka ia segera berkata,
"Wahai jiwa, ingatlah kematian dan segala yang terjadi sesudahnya!"
Akhirnya, ia pun terus mengerjakan sholat malam hingga fajar. Mukhtashor
Rounaqil Majalis, hal 67.
Mughiroh
bin Habib berkata, "Aku pernah mengawasi Abdul Wahid bin Zaid selama
sebulan. Aku lihat beliau tidak tidur malam sedikit pun. Setiap satu
saat berlalu dari waktu malam, ia berkata kepada penduduk kampung,
"Wahai penduduk, bangunlah! Dunia ini tidaklah tempat untuk tidur,
karena sebentar lagi kalian akan segera dimakan oleh cacing. Tanbihul
Mughtarrin, hal.97
Tags: ayat tentang tahajud, keajaiban shalat tahajud, doa tahajud, tata cara shalat tahajud, tahajud yang benar, keutamaan tahajud, hikmah tahajud, tahajud dan kesehatan, keajaiban sholat tahajud, tahajud cinta.
Komentar